PENTINGKAH MEMBACA ALKITAB BAGI PENGIKUT KRISTUS?
Oleh Samson H
Mendengar pertanyaan seperti ini, umat Kristen memiliki berbagai pendapat dan tanggapan. Sebagai orang yang sungguh-sungguh percaya pada Yesus Kristus, cobalah renungkan sejenak, “pentingkah membaca Alkitab bagimu?” Untuk lebih jelas, pertanyaan ini saya ubah menjadi, “Apakah Tuhan menginginkan orang-orang yang ditebus oleh darah Kristus membaca dan mempelajari perkataan dan perintah Tuhan?” Untuk menjawab pertanyaan ini tentu tidak bisa menjawab sembarangan. Dibutuhkan penyelidikan Alkitab tentang apa yang Tuhan perintahkan dan ajarkan tentang FirmanNya. Oleh karena itu, Alkitab harus menjadi sumber yang harus diselidiki untuk mengetahui hal itu dan bukan pendapat manusia yang mengabaikan dan memberontak kepada Tuhan.
Satu pertanyaan penting berkaitan dengan pertanyaan di atas, sebagai orang percaya, darimana engkau tahu bahwa percaya pada Yesus Kristus akan memperoleh keselamatan dan hidup kekal? Saya yakin bahwa pembaca akan memiliki jawaban yang sama yaitu Alkitab. Memang benar Alkitablah mencatat pengajaran dan pernyataan itu. Jikalau Alkitab merupakan sumper pengetahuan satu-satunya yang menjelaskan Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat, bukankah juga Alkitab adalah sumber satu-satunya dalam mengetahui bagaimana seharusnya umat percaya hidup sebagai orang percaya? Filsafat dunia ini tidak mengajarkan itu tetapi membencinya dan berusaha menjauhkan umat percaya untuk mempercayai Alkitab dan Kristus dengan memperkenalkan berbagai hiburan seperti televisi sehingga umat percaya mengabaikan Tuhan dan FirmanNya. Ia berhasil merenggut hati orang yang mengklaim sebaai orang percaya dengan menghabiskan waktu berjam-jam di depan televisi tanpa terlintas dalam pikirannya untuk membaca dan merenungkan Firman Allah dan mendengarkan Tuhan berbicara melalui FirmanNya.
Masih ingatkah pertama kali engkau berkata “saya percaya pada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatku, dan menerimaNya masuk ke dalam hati saya. Ia menebus dan mengampuni saya dari segala dosa-dosa saya. Saya adalah anak Allah.” Mungkin kalimatnya tidak persis sama tetapi isi beritanya sama. Biasnya orang yang menuntun seseorang untuk percaya pada Yesus Kristus, ia tidaknya menuntunnya untuk berdoa pengampunann dosa tetapi juga mengingatkannya tentang tanggungjawab seorang percaya. Ia pasti memberitahukan bahwa orang percaya harus Berdoa, Beribadah, Melayani dan Membaca Alkitab. Empat hal inilah yang selalu ditekankan bagi setiap orang percaya baru.
Lalu apa yang terjadi kemudian setelah beberapa waktu menjadi orang percaya? Lambat laun niat dan keinginan menunaikan kewajiban sebagai orang percaya semakin hilang. Dengan berbagai alasan dan argumentasi mencoba membenarkan diri dengan berkata, “Banyak orang Kristen tidak membaca Alkitab! Bahkan anak pendeta, anak majelis dan anak penginjil yang saya kenal mereka tidak pernah baca Alkitab. Jika mereka tidak merasa perlu membaca Alkitab apalagi saya yang hanya orang awam. Gereja juga tidak pernah menekankan pembacaan Alkitab. Disamping itu saya sangat sibuk dan Tuhan juga pasti tahu saya tidak memiliki waktu untuk membaca Alkitab.” Ribuan alasan bisa dibuat manusia hanya agar tidak merasa bersalah karena gagal menunaikan kewajibannya sebagai orang Kristen.
Apakah berbagai alasan ini bisa membuat Tuhan memaklumi mereka yang mengklaim diri sebagai orang percaya? Tentu tidak! Tuhan ingin umat percaya menjadikanNya sebagai terpenting dalam hidup dan tidak ada yang lain. Keinginan menjadikan Kristus paling utama dalam hidup akan datang dengan sendirinya ketika orang itu sungguh-sungguh percaya pada Yesus. Roh Kudus akan memberi kerinduan dan keinginan untuk terus menerus memiliki persekutuan dengan Allah. Roh Kudus akan memberi kerinduan ingin mengetahui kehendak Tuhan dan FirmanNya. Keinginan seperti ini tidak dimiliki mereka yang berpura-pura sebagai orang percaya. Rasa haus akan kebenaran Firman Allah hanya dimiliki mereka yang memiliki iman dan percaya kepada Yesus Kristus. Inilah yang menjadi ujian bagi setiap orang percaya dan cobalah renungkan hal itu.
Hubungan orang percaya dengan Kristus bisa digambarkan seperti seorang anak kecil yang selalu ingin berbicara dan berkomunikasi dengan ayahnya. Ia ingin ayahnya mendengarkan segala sesuatu yang ia lakukan seharian, dan ia merasa nyaman menyampaikan apa saja yang ia temukan seharian. Itu semua ia lakukan karena ia yakin ayahnya mau mendengar dan sangat mencintainya. Di satu sisi sang ayah akan merindukan anaknya ada dipelukannya. Ia akan menceritakan apa saja yang dianggap berguna dan bermanfaat bagi si anak. Ia menasihati dan mengajari agar kelak menjadi seorang percaya pada Yesus, setia dan taat pada Tuhan. Segala hal ia sampaikan sedini mungkin untuk mempersiapkan anaknya. Ada komunikasi yang baik di antar si ayah dan anak.
Ilustrasi sederhana ini meskipun tidak sempuna dalam menggambarkan hubungan orang percaya dengan Tuhan, tetapi itu memberi gambaran bahwa seorang yang sungguh-sungguh percaya pada Yesus akan selalu ingin berbicara kepada Tuhan dan mendengarkanNya berbicara. Lalu bagimana ia bisa mendengarkan Tuhan berbicara? Tentu Tuhan tidak berbicara lagi seperti di masa Perjanjian Lama melalui mimpi dan penglihatan. Cara seperti itu sudah berlalu karena sekarang umat percaya sudah memiliki Firman Allah lengkap dan sempurna, dan bukan seperti di masa Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Allah memakai mimpi dan penglihatan dalam menyampaikan maksud dan rencana Allah karena mereka tidak memiliki Kitab Suci lengkap seperti yang dimiliki umat percaya sekarang ini.
Lalu bagaimana Allah menyatakan rencana dan kehendakNya bagi umat percaya? Tuhan memerintahkan umatNya untuk membaca dan mempelajari Firman Tuhan, yaitu Alkitab. Pembacaan ini menjadi hal sangat penting bagi setiap orang percaya. Dengan cara inilah Tuhan berbicara kepada setiap orang percaya. Firman Tuhan memiliki kuasa untuk menuntun seseorang bagaimana hidup dengan benar dan kudus serta bertumbuh dalam Kristus. Firman Tuhan memiliki kuasa mengubah hati manusia yang rusak dan kotor. Manusia tidak bisa mengubah hati siapapun. Sang ayah tidak bisa mengubah hati anaknya. Hanya Tuhan yang bisa melakukan itu. FirmanNya memiliki kuasa untuk mengubah hati yang busuk dan bejat menjadi hati yang suci dan kudus serta memuliakn Allah.
Inilah nasihat dan perintah yang diberikan Tuhan kepada Yosua ketika ia harus melanjutkan kepemimpinan Israel setelah Musa meninggal. Ia harus memimpin umat Israel yang suka memberontak dan tidak setia untuk memasuki tanah Kanaan yang dijanjikan Allah kepada Abraham sebagai milik pusaka.
“Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung” (Yosua 1:8).
Ayat ini dengan jelas memberitahukan bahwa keberhasilan Yosua dalam memimpin umat Israel akan ditentukan oleh kemitmen dan kesetiaannya dalam merenungkan Firman Allah. Tentu tidak hanya sekedar membaca dan merenungkannya tetapi dengan merenungkan Firman Allah ia akan mengetahui apa rencana dan kehendak Allah. Dengan Firman Allah ia akan memiliki hikmat dari Tuhan dalam mengambil keputusan dan memimpin Israel.
Apa yang terjadi jikalau seorang percaya tidak membaca Alkitab dan merenungkannya? Ia akan melakukan apa yang menurutnya baik dan benar, namun mengabaikan apa yang baik dan benar di mata Tuhan. Ia akan melakukan apa yang mengutungkan baginya sekalipun merusak dan merugikan orang lain. Itulah sifat alami manusia, dan tidak perlu mendapatkan pendidikan tinggi untuk bisa melakukan berbagai kejahatan. Secara otomatis manusia memiliki potensi melakukan kejahatan apapun yang pernah terjadi di dunia ini. Tetapi Firman Tuhan membuat segala sesuatu berbeda dan berubah. Orang berdosa diselamatkan dan bertobat karena ia mendengarkan firman Allah. “Iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus” (Roma 10:17). Tuhan memakai FirmanNya untuk menyelamatkan orang-orang berdosa melalui berita keselamatan yang disampaikan dari mimbar gereja, penginjilan, traktat, siaran radio, siaran televisi dan banyak lagi. Firman Tuhan berkuasa!
Inilah nasihat yang ditulis Pemazmur bagi setiap orang yang membaca dan merenungkan Firman Allah siang dan malam.
“1Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, 2tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. 3Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil” (Mazmur 1:1-3).
Pemazmur memberitahukan bahwa keberhasilan dalam hidup dan apa yang dilakukan dalam hidup sangat ditentukan sejauh mana komitmen seseorang dalam merenungkan Firman Allah setiap harinya. Kenapa harus demikian? Karena dengan merenungkan Firman Allah setiap hari ia akan berhati-hati dalam bertindak dan melakukan setiap perbuatannya sesuai dengan kehendak Allah. Ia tidak akan melakukan apa yang bertentangan dengan Firman Allah. Tuhan akan memberkati mereka yang menyediakan waktu bersekutu dan berbicara dengan Tuhan.
Jika engkau seorang percaya, kerinduan mulia yang diberikan Tuhan kepadamu adalah kerinduan hidup kudus. Inilah salah satu ciri orang yang telah memiliki keselamatan. Ia akan mencintai kekudusan sebagaimana Allah perintahkan. Ia ingin memelihara hidupnya dengan benar seperti yang diajarakan Alkitab. Seorang percaya akan mencintai apa yang dicintai Kristus dan membenci apa yang dibenci Kristus. Hal ini berlaku dalam segala aspek kehidupan, di rumah, sekolah, tempat kerja, kantor, dalam bisnis dan sebagainya.
Lalu Pemazmur kembali memberikan nasihat ini,
“Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu” (Mazmur 119:9).
“Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku” (Mazmur 119:105).
Dengan merenungkan dan mengetahui Firman Allah, maka seorang percaya akan hidup dan berjalan di dunia ini sesuai dengan kehendak Tuhan. Ia tidak akan menyimpang ke kiri dan ke kanan karena Firman Allah akan bertindak seperti kompas dalam hidupnya.
Ketika Paulus harus meninggalkan umat percaya di Melitus menuju Yerusalem di mana pada saat itu ia sudah mempersiapkan diri untuk ditangkap dan dipenjarakan oleh para musuh Kristus dan Injil, ia tahu bahwa ia tidak akan bisa bersama mereka lagi bahkan tidak mungkin akan ketemu kembali, ia memberikan nasihat yang menguatkan dan menghibur mereka. Ia menyerahkan mereka kepada Tuhan dan FirmanNya karena Tuhan dan FirmanNyalah yang memiliki kuasa untuk membangun dan menuntun umat percaya untuk hidup berkenan kepada Tuhan. Meskipun Paulus harus meninggalkan mereka dan tidak bersamanya lagi, ia tahu bahwa ia tidak berkuasa mengubah dan membangun mereka tetapi hanya Tuhan dan FirmanNya yang bisa melakukan hal itu. Maka ia berkata demikian,
“Dan sekarang aku menyerahkan kamu kepada Tuhan dan kepada firman kasih karunia-Nya, yang berkuasa membangun kamu dan menganugerahkan kepada kamu bagian yang ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskan-Nya” (Kisah 20:32).
Itulah keyakinan Paulus bagi umat percaya yang berkumpul di Miletus saat itu dan itu juga harus menjadi keyakinan umat percaya saat ini. Kadang-kadang orangtua sangat kwatir dengan anak-anaknya yang sedang bepergian bersama teman-temannya, taku jika sewaktu-waktu mereka terjerumus ke dalam hal-hal yang tidak diinginkan. Para orangtua sangat risau dan kwatir tetapi kekwatiran itu tidak pernah mengubah apapun. Kekwatiran tidak bisa membuat anak-anakmu menjadi baik dan bijaksana. Tetapi jikalau engaku didik anak-anak di dalam Tuhan dengan merenungkan dan membaca Alkitab, Tuhan berkuasa dan Roh Kudus akan bertindak sehingga mereka akan melakukan apa yang berkenan kepada Tuhan.
Kebiasaan membaca dan merenungkan Firman Allah harus dimulai secara dini bagi anak-anak yang Tuhan percayakan kepadamu. Jangan ada pemikiran salah yang beranggapan bahwa pembacaan Alkitab hanya dilakukan orang-orang dewasa. Itu pendapat keliru dan menyesatkan. Seorang anak kecil yang telah bisa berpikir jernih bisa percaya pada Yesus Krisus karena yang membuatnya percaya bukan intelektual yang dimiliki tetapi Roh Kudus bekerja dalam hati si anak.
Saya pernah mendengar seseorang memberikan kesaksian tentang pelayanan di Sekolah Alkitab Liburan. Kejadian ini terjadi di Kanada. Suatu kali hamba Tuhan yang bertugas mengajar di Sekolah Alkitab Liburan ini, melakukan pendekatan individu kepada anak-anak yang masih belum terlihat kesungguhan mempercayai Yesus Kristus. Lalu ia berbicara kepada orangtua salah satu anak tentang keselamatan anaknya. Orangtua itu memberitahukan bahwa mereka belum tahu apa anaknya sudah peraya pada Tuhan Yesus. Lalu hamba Tuhan ini berbicara kepada si anak dan menjelaskan siapa Yesus dan apa yang diperbuat bagi manusia agar manusia berdosa memperoleh keselamatan. Diakhir pembicaraan, ia mengajak si anak untuk percaya pada Yesus Krisus. Sebagai Negara terbuka dan bebas berpendapat si anak menyatakan pendapatnya tanpa rasa takut bahwa ia tidak mau percaya. Lalu kesimpulan itu kemudian disampaikan kepada orang tua si anak. Setelah kegiatan hari itu selesai, setiap anak dijemput orangtuanya pulang ke rumah masing-masing termasuk anak yang menolak untuk percaya pada Yesus. Namun dalam perjalanan orangtua anak itu menanyakan si anak tentang pelajaran hari itu, dan ia menceritakan apa yang dipelajarai dan dengan siapa ya berbicara. Singkatnya si anak memberitahukan kepada orangtuanya bahwa ia telah mempertimbangkannya dan ingin percaya pada Yesus Krisus. Dengan rasa kaget, orangtuanya tiba-tiba menghentikan mobilnya dan menelepon hamba Tuhan tadi. Mereka kembali lagi ke gereja untuk bertemu dengan hamba Tuhan itu dan anak itu akhirnya percaya pada Yesus Kristus. Bukankah ini pekerjaan Tuhan dalam hidup anak ini? Jangan pernah menganggap remeh akan kuasa Allah dalam menyelamatkan anak-anakmu.
Paulus sendiri mengingatkan Timotius yang sudah melayani bersamanya dan menjadi gembala sading di gereja Efesus pada saat itu bahwa ia dari kecil sudah mengenal Kitab Suci yang diajarakan oleh neneknya. Meskipun kita tidak mengetahui berapa umur Timotius pada saat pertama sekali mendengarkan Firman Allah, tetapi fakta ini menunjukkan bahwa keluarga Kristen tidak bisa mengabaikan pembacaan dan perenungan Firman Allah bersama anak-anaknya dan seisi rumahnya. Tuhan menginginkan setiap keluarga Kristen berkumpul bersama membaca dan merenungkan Firman Allah.
“15Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus. 16Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. 17Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik” (2 Timotius 3:15-17).
Apakah engkau menghadapi kesulitan mengurus dan mengajari anak-anakmu saat ini? Mungkin sudah sedikit terlambat karena keadaan sudah semakin buruk dan anak-anak semakin tidak terkontrol. Prilaku dan tabiat mereka semakin rusak. Engkau mungkin mempersalahkan dirimu karena tidak bisa mengajar dan mendisiplinkan mereka secara dini. Tetapi jika engkau memimpin kembali anak-anakmu kepada Tuhan, dan mau memulai dari awal sebagai keluarga Kristen, Tuhan akan ada dipihakmu untuk membantu dan menyelamatkan keluargamu.
Sebagai orangtua, minta maaflah kepada anak-anakmu, isteri dan suami karena selama ini tidak melakukan tanggungjawab sebagai orangtua dalam memimpi keluarga di dalam Tuhan. Mintalah kesediaan dan komitmen semua anggota keluarga untuk memulai pembacaan dan perenungan Firman Allah bersama setiap harinya. Lihatlah bahwa Allah berkuasa untuk mengubah dan menyelamatkan keluargamu dari kehancuran dan kerusakan. Berlututlah selalu dihadapan Allah untuk anak-anakmu dan jadilah teladan bagi mereka dalam kekudusan, kesetiaan dan kerohanian.
“Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita” (Ibrani 4:12).
Seorang percaya akan selalu memiliki kerinduan untuk mendengarkan Firman Allah. Tetapi sangat disayangkan bahwa begitu banyak orang yang mengklaim diri sebagai orang Kristen namun tidak memiliki persekutuan dengan Tuhan, tidak memiliki komunikasi dengan Tuhan melalui doa dan pembacaan Firman Allah. Pertanyaan penting bagi orang yang demikian, APAKAH ENGKAU SUNGGUH-SUNGGUH YAKIN AKAN MEMPEROLEH KESELAMATAN DAN SORGA? Jika tidak bisa menjawab pertanyaan ini maka engkau tahu bahwa engkau hanya orang Kristen KTP (Kristen Tanpa Pertobatan) dan engkau bukanlah anak-anak Allah yang akan mewarisi sorga dan hidup kekal.
Ketika mendengar pertanyaan di atas apa yang terlintas dalam pikiranmu? Engkau mungkin mengingat segala perilaku dan perbuatan busuk dan tak senonoh yang telah engkau lakukan dalam hidupmu, dan semua itu secara otomatis terlintas seperti sebuah film sinetron dalam pikiranmu sehingga kamu tidak bisa berkata lagi bahwa engkau telah memiliki keselamatan dan sorga. Engkau tahu bahwa percaya pada Yesus bukan hanya dalam mulut dan perkataan tetapi dibuktikan melalui kesetiaan dan ketaatan kepada perintah Tuhan. Sama seperti seorang anak tidak cukup berkata pada ayahnya bahwa ia sangat mencintainya, tetapi yang harus ia lakukan adalah mendengarkan perkataan ayahnya dan menaatinya. Adakah engkau memilik kerinduan besar untuk mendengar dan merenungkan perkataan Tuhan?
“Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan” (1 Petrus 2:2).
Jadi untuk bertumbuh di dalam Kristus dan mendapatkan kehendak sempurna Allah, seorang percaya harus diubahkan melalui pembaharuan pikiran. Pikiran diubahkan oleh Firman Allah melalui kuasa Roh Kudus dalam dirinya.
“1Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. 2Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna” (Roma 12:1-2).
Sekarang melalui penjelasan di atas engkau telah mendapatkan gambaran manfaat dan pengaruh yang dihasilkan dari pembacaan Firman Allah. Tetapi tantangan baru dimulai karena apa yang diurakan di atas bisa saja engkau terima sebagai hal penting, namun ada kecenderungan hanya mengetahui sepintas saja dan tidak mau melakukannya atau bahkan gagal melakukannya. Tentu setiap orang Kristen pasti pernah gagal karena beberapa hal tetapi kegagalan itu bukan berarti menghentikan pembacaan dan perenungan Firman Allah. Saya menyarankan, jika pernah gagal karena alasan tertentu, jangan pernah mundur hingga tidak mau melakukannya lagi. Meskipun merasa besalah, akuilah dihadapan Tuhan segala kekurangan dan kesalahanmu, kembalilah melanjutkan pembacaan dan perenungan Firman Allah dengan dedikasi yang baru.
Untuk membantu pembacaan yang lebih konsisten, maka saya memberikan beberapa saran ini di bawah ini untuk dipertimbangkan.
Tentukan Waktu Pembacaan Alkitab
Salah satu masalah yang sering dihadapi umat Kristen yang gagal membaca Alkitab, kegagalan mereka menentukan waktu pembacaan Alkitab. Untuk membangun kebiasaan membaca Alkitab, tentukanlah waktu yang tepat bagimu jika engkau membaca sendiri atau bagi anggota keluargamu dimana mereka bisa mengikuti bersama-sama sebagai satu keluarga Kristen. Meskipun tiap-tiap orang Kristen dan keluarga Kristen memiliki waktu berbada satu dengan lainnya, namun hal yang bisa dipertimbangkan adalah pembacaan Firman Allah di pagi hari. Tentukan waktu dan jam yang tepat dimana setiap anggota keluarga hadir. Alkitab menekankan pembacaan di pagi hari kemungkinan besar didasarkan atas:
- Pikiran masih segar. Tidak bisa disangkal bahwa di pagi hari pikiran setiap orang masih segar meskipun memiliki beban dan tanggungjawab. Tetapi ketika memakai waktu ini untuk merenungkan dan membaca Firman Allah akan sangat membantu dalam menghadapi segala kesulitan dan pergumulan sehari-hari. Di pagi hari, biasanya lebih mudah konsentrasi dan fokus untuk memahami maksud Firman Allah. Inilah saat yang tepat berserah kepada Tuhan dalam segala sesuatu yang akan terjadi hari itu.
Namun mungkin banyak umat Kristen akan berkata bahwa pagi hari sangat sibuk dalam mempersiapkan segala sesuatu. Itu memang pasti tetapi jika ingin mendapatkan berkat dari Tuhan, harus bisa mengubah pola dan cara hidup. Mungkin harus tidur lebih awal dari biasanya dan bangun lebih awal juga. Mungkin harus mengurangi aktifias malam hari sebelum tidur dan sebagainya. Jika pembacaan dan perenungan Firman Allah dirasakan sebagai sesuatu penting dan utama, keluarga Kristen harus berusaha.
Jika pembacaan Alkitab dilakukan oleh anggota kelaurga, cobalah pertimbangkan untuk melakukannya sebelum anak-anakmu pergi ke sekolah. Setelah mereka sarapan pagi, sediakan 10-15 minit untuk membaca Alkitab bersama dan itu akan menjadi momen penting dan bermanfaat untuk menasihati anak-anakmu untuk hidup dalam Tuhan dan berhati-hati bergaul dengan orang-orang yang tidak mengenal Kristus.
Kebiasaan seperti ini sulit hanya pada permulaan saja, setelah beberapa waktu, itu akan secara otomatis terjadi karena anak-anakmu juga sudah mengerti bahwa begitu selesai sarapan akan ada pembacaan dan perenungan singkat Firman Allah.
Di hari libur sekolah tentu akan sedikit lebih releks karena tidak harus melakukannya pada jam yang sama seperti di hari sekolah tetapi harus tetap dilakukan. Mungkin akan lebih banyak waktu untuk berdoa dan membagikan berkat Tuhan serta pergumulan anak-anak dan keluargamu. Biarkan anak-anakmu terbuka menyampaikan pergumulan mereka dan doakanlah bersama-sama sebagai satu keluarga Kristen. Jangan sampai anak-anakmu membagikan pergumulan hidupnya yang dihadapi kepada orang lain sementara anggota keluarganya tidak mengetahui apapun. Jika hal ini terjadi, itu pertanda buruk bagi keluarga dan harus diperbaiki sesegera mungkin, karena si anak lebih nyaman membagikan pergumulannya dengan orang asing. Orangtua harus lebih dulu mengetahui segala kesulitan dan pergumulan anak-anaknya. Bangunlah kepercayaan itu di saat melakukan pembacaan dan perenungan Firman Allah bersama.
- Pagi hari merupakan permulaan segala aktifitas meninggalkan rumah dan setiap anggota keluarga dipersiapkan menghadapi segala tantangan dan cobaan di luar rumah. Dengan melepaskan anak-anakmu dan anggota keluarga dari rumah, orangtua tidak akan mengetahui lagi apa yang diperbuat mereka dan dengan siapa mereka bergaul. Hanya orangtua yang menyadari bahwa Iblis dan antek-antekny (roh-roh jahat) sedang mengintai anak-anaknya yang akan mempersiapkan mereka menghadapinya. Segala godaan Setan dan hawa nafsu dunia adalah faktanya dalam hidup ini. Anak-anakmu berhadapan dengan teman dan guru yang tidak mengenal Tuhan dan membenci kekudusan. Anak-anakmu akan selalu target dari Iblis untuk menjatuhkan dan menghancurkannya. Segala yang buruk didapatkan ketika mereka meninggalkan rumah. Jadi pembacaan Firman Allah di pagi hari sebelum melakukan aktifitas di luar rumah akan sangat menolong dan menyadarkan anggota keluarga bahwa mereka adalah milik Tuhan dan harus hidup di jalan Tuhan.
Hanya Tuhan dan FirmanNya yang berkuasa menuntun setiap anak-anakmu hidup benar sesuai dengan ajaran Tuhan. Oleh karena itu manfaatkan waktu yang ada sebaik-baiknya bersama anak-anakmu dalam pembacaan dan perenungan Firman Allah.
Bagaimana dengan pembacaan Alkitab di malam hari? Tidak ada yang salah dengan pembacaan Alkitab di malam hari. Alkitab juga memberitahukan untuk merenungkan Firman Allah siang dan malam. Namun dengan pertimbangan manfaat pembacaan di pagi hari, keluarga Kristen akan diberkati di sepanjang hari itu, dan orangtua dengan penuh keyakinan bahwa anak-anakNya ada dalam perlindungan Tuhan.
Biasanya pembacaan Alkitab di malam hari lebih pada perenungan yang lebih serius dan dalam. Karena pembacaan di pagi hari sangat singkat dan tidak banyak yang bisa dibicarakan, maka pembacaan di malam hari bisa lebih lama dan bisa menyinggung banyak hal tentang ayat yang dibaca dan direnungkan, pergumulan yang dihadari seharian dan bahkan menjadikan waktu itu seperti pendalaman Alkitab yang kemudian ditutup dengan doa bersama dimana tiap-tiap anggota keluarga memiliki topik-topik doa yang harus didoakan. Namun demikian harus tetap ditentukan waktu dan jam yang tepat. Mungkin setelah makan malam ketika semua anggota keluarga masih ada di sekitar meja, dan sebelum mengerjakan pekerjaan rumah dari sekolah dan sebagainya. Diakhir pembelajaran hari itu, mintalah setiap anggota keluarga mendoakan topik doa yang dimiliki secara bergilir dan sang ayah sebagai pemimpin rohani keluarga akan menutup dalam doa.
Ketika anak-anak sudah semakin dewasa, orangtua harus menasihati mereka untuk memiliki pembacaan Firman Allah pribadi di luar dari apa yang dilakukan dalam keluarga ketika sang ayah memimpinnya. Karena ia sudah semakin dewasa, ia memandang kehidupan dari sudut pandang berbeda dan tentu ia tahu ada kesulitan dan tantangan yang dihadapi. Dalam menghadapi keadaan seperti itu, ia tahu ayat-ayat mana yang perlu ia renungkan secara pribadi. Selagi masih tinggal bersama orangtuanya, sang ayah akan tetap berperan sebagai pemimpin rohani yang akan memimpin pembacaan dan perenungan Firman Allah, namun anak-anak yang sudah dewasa harus tetap melakukan perenungan Firman Allah secara pribadi. Hal ini akan mempersiapkan mereka menjadi pemimpin rohani bagi keluarga yang akan dibentu kemudian ketika mereka sudah menikah dan memiliki anak. Inilah kebiasaan penting yang harus dibagun oleh setiap keluarga Krisen.
Tentukan Tempat Pembacaan Alkitab
Penjelasan di atas sudah menyinggung sedikit tetang tempat pembacaan Alkitab. Namun demikian, saya perlu menyampaikan yang lebih detil dan jelas di sini.
Jika pembacaan Alkitab dilakukan oleh keluarga yang memiliki anak-anak kecil tentu harus disesuaikan dengan kebutuhan mereka. Terkadang sangat tidak mungkin duduk di sekitar meja. Mungkin mereka lebih suka duduk di sofa atau bahkan duduk di tempat tidur. Tetapi akan sangat baik jikalau kebiasaan itu dilakukan di tempat yang sama sehingga mereka mengetahui bahwa di situlah tempat pembacaan Alkitab. Biasanya anak-anak yang baru belajar membaca sangat senang dengan kegiatan itu dan ingin mendengarkan penjelasan dan cerita ayat yang dibaca. Jika memiliki anak yang masih sangat kecil dan sudah bisa duduk, jangan pernah diabaikan atau dibiarkan melakukan apa yang ia mau, ia harus dilatih untuk bisa ikut duduk bersama meskipun sedikit gelisah, tetapi kebiasaan itu dengan cepat akan menjadi bagian dari kegiatan hidupnya.
Tetapi jika anak-anakmu sudah semakin besar terutama menginjak masa remaja, maka tempat dan jam yang tepat harus ditentukan mengingat mereka memiliki tugas sekolah yang harus diselesaikan. Matikanlan semua televise, radio dan telepon seluler di saat melakukan kegiatan rohani seperti ini. Jangan biarkan semua itu mengganggu waktu khusus bersama Tuhan. Itu merupakan penghormatan kepada Tuhan. Orangtua harus menunjukkan teladan dalam hal ini agar anak-anaknya kelak mengikutinya.
Namun sebagai orangtua yang menjadi pemimpin rohani anak-anaknya janganlah merasa cukup dalam pembacaan singkat Firman Allah. Carilah waktu khusus buat dirimu sendiri dimana engkau merenungkan dan mempelajari Firman Allah secara pribadi. Sebagai pemimpin rohani, tentu engkau harus lebih rohani dan lebih banyak tahu tentang Alkitab dan pengetahuan teologi dari pada anak-anakmu. Hanya dengan cara demikian maka engkau mampu memimpin pembacaan dan perenungan Firman Allah dalam keluarga secara berkelanjutan. Jika tidak, maka akan ada saat-saat dimana engkau tidak tahu lagi apa yang harus dibicarakan dan disampaikan kepada anak-anakmu. Sebagai akibatnya, kegiatan rohani ini akan terhenti karena kegagalanmu sebagai pemimpin. Oleh karena itu carilah waktu khusus untuk membaca, merenungkan dan mempelajari Firman Allah. Jika tidak memiliki buku-buku teologi, cobalah baca artikel-artikel yang ditulis oleh hamba-hamba Tuhan di website bagus. Baca jugalah kesaksian biografi para hamba Tuhan di masa lalu dan bagaimana mereka mendidik anak-anak mereka. Semua ini bermanfaat dalam pembentukan karakter sebagi pemimpin rohani.
Sediakan Alat Bantu Pembelajaran Alkitab
Langkah ini sangat penting bagi orang dewasa yang sudah mandiri atau bagi orangtua yang berdedikasi dalam mendidik anak-anaknya secara rohani.
Alkitab adalah Firman Allah sempurna yang diperuntukkan bagi umat percaya untuk dibaca, dipelajari dan direnungkan. Dalam Alkitab terdapat hal-hal yang mudah dipahami tetapi juga ada bagian-bagian tertentu yang sulit, menuntut pembelajaran seksama agar tidak mengambil kesimpulan yang salah dan menyesatkan. Petrus sendiri mengakui hal itu ketika menuliskan suratnya,
“16Hal itu dibuatnya dalam semua suratnya, apabila ia berbicara tentang perkara-perkara ini. Dalam surat-suratnya itu ada hal-hal yang sukar difahami, sehingga orang-orang yang tidak memahaminya dan yang tidak teguh imannya, memutarbalikkannya menjadi kebinasaan mereka sendiri, sama seperti yang juga mereka buat dengan tulisan-tulisan yang lain. 17Tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, kamu telah mengetahui hal ini sebelumnya. Karena itu waspadalah, supaya kamu jangan terseret ke dalam kesesatan orang-orang yang tak mengenal hukum, dan jangan kehilangan peganganmu yang teguh” (2 Petrus 3:16-17).
Disamping ada hal-hal sulit dipahami, buku-buku dalam Alkitab juga ditulis di zaman dan budaya serta orang berbeda dari masa sekarang ini. Hal ini tentu akan mempersulit pembaca dalam memahaminya dengan sempurna. Maka untuk mendapatkan pengertian lebih baik sangat disarankan untuk memiliki alat-alat bantu dalam pembelajaran Alkitab. Apa saja yang diperlukan sebagai alat bantu khusus bagi kaum awam? Berikut daftarnya:
Studi Alkitab (Study Bible)
Jika memiliki studi Alkitab (study Bible) yang baik akan sangat membantu ketika menghadapi kesulitan dalam memahami perikop atau nas tertentu. Akan tetapi mempergunakan alat bantu Studi Alkitab juga harus penuh kehati-hatian karena apa yang ditulis di dalamnya merupakan pemahaman dan keyakinan penulis yang belum tentu benar.
Sebagai contoh misalnya, Yesaya 7:14 berbicara tentang Immanuel dimana Matius mencatat bahwa Immanuel ini adalah Yesus Krisus (Matius 1:23). Kita mempercayai bahwa apa yang dinubuatkan Yesaya sesungguhnya merupakan nubuat kelahiran Yesus Kristus. Tetapi sangat disayangkan, berbagai Studi Alkitab memberikan penafsiran Yesaya 7:14 bukan hanya tentang nubuat Kelahiran Yesus Kristus, tetapi sederat tafsiran termasuk anak Yesaya sendiri. Jikalau penulis Studi Alkitab masih memasukkan Yesus sebagai salah satu maksud ayat itu, sering dimasukkan dalam daftar paling akhir dan bukan yang paling utama.
Tentu masih banyak ayat-ayat Alkitab lain yang perlu dipertimbangkan. Oleh karaena itu harus berhati-hati mengikuti kesimpulan yang diambil penulis Studi Alkitab. Ada banyak penjelasan dan informasi bagus di dalam Studi Alkitab dan ada juga yang kurang bagus.
Konkordansi Alkitab
Konkordansi Alkitab merupakan alat bantu yang sangat penting. Dengan alat ini, pembaca Alkitab ingin mengetahui refensi silang kata dalam suatu ayat dengan mudah bisa ditemukan. Jika ingin membeli Konkordansi ini, belilah yang lebih lengkap dan jangan yang tipis dan sederhana. Sayangnya Konkordansi dalam bahasa Indonesia sangat terbatas. Namun demikian jika Konkordansi yang ada dipergunakan dengan baik akan sangat membantu.
Ensiklopedia Alkitab
Ensiklopedia Alkitab adalah kumpulan informasi berbagai latarbelakang Alkitab seperti tempat, orang, budaya dan tradisi di masa penulisan Alkitab. Alat bantu ini juga sangat bermanfaat bagi mereka yang ingin mempelajari Firman Allah. Saat ini sudah ada ensiklopedia Alkitab dalam bahasa Indonesia. Meskipun memiliki keterbatasan namun itu akan sangat bermanfaat. Jika memiliki pengetahuan bahasa Inggris, manfaatkan Internet dalam mencari informasi yang dibutuhkan, namun harus selektif karena informasi di Internet ditulis oleh berbagai kelompok seperti orang Kristen, anti Kristen, pengajar sesat, bidat Kristen dan sebagainya. Jadi harus berhati-hati mempergunakannya.
Software Alkitab (Applikasi Alkitab
Zaman sekarang tekhnologi sudah berkembang, dan hampir setiap rumah memiliki perangkat komputer dan jaringan Internet. Oleh karena itu menfaatkan software Alkitab GRATIS yang tersedia misalnya software alkitab dari SABDA.ORG atau Applikasi Gratis WordSearh yang bisa diunduh ke dalam telepon seluler. Semua ini bermanfaat dalam membantu mereka yang ingin mengetahui Firman Allah dengan benar.
Sediakan Pena, Buku Catatan dan Stabilo
Ketika membaca dan mempelajari Alkitab alangkah baiknya jika menyediakan pena, buku catatan dan stabilo. Untuk apa semua ini? Jika engkau membaca Alkitab dan engkau merasa Tuhan berbicara kepadamu lewat ayat tertentu, maka catatlah apa yang menjadi pelajaran penting yang kamu dapat dari situ. Catat ayat itu dan maksudnya serta bagaimana ayat itu bermanfaat bagimu. Catat semua hal itu dalam buku catatan pembacaan Alkitabmu.
Setelah mencatatnya maka garisbawahilah ayat itu dalam Alktiabmu dengan memakai stabilo. Itu berarti jika di kemudian hari engkau tiba pada ayat itu lagi, engkau tahu bahwa ayat itu pernah berbicara padamu secara khusus dan lihatlah kembali buku catatanmu jika ingin menyegarkan hal itu kembali.
Garis bawahilah hal-hal penting dalam suatu ayat misalnya kata kunci yang terdapat dalam ayat itu atau pemikiran yang diulang-ulang dalam ayat atau perikop itu. Semua ini akan mempermudah engkau mempelajarinya kembali di kemudian hari.
Jika ingin menulis sesuatu hal pada pinggiran Alkitabmu, pertimbangkan memakai pencil agar ketika melakukan kesalahan bisa dihapus. Cara ini juga bermanfaat karena akan tetap berada dalam Alkitabmu. Hanya saja Alkitab bahasa Indonesia tidak menyediakan banyak tempat di,pinggir halamannya.
Apa saja yang perlu dicatat di pinggir halaman Alkitabmu? Tulislah definisi kata dan nama-nama orang. Jika engkau rajin membaca Alkitab tentu akan menemukan kata-kata sulit yang tidak diketahui maksudnya menurut konteks saat ini. Tulis juga istilah-istilah teologi yang perlu digali dan dipelajari kembali. Bisa juga menuliskan referensi silang yang sangat relevan dengan ayat itu agar di kemudian hari akan mempermudah pembelajaranmu. Bahkan jika merasa perlu menuliskan maksud ayat itu di pinggir halaman, silahkan melakukannya. Tentu dengan semua ini akan membuat Alkitab sedikit berwarna-warni tetapi itu sangat baik dan berguna.
Sekilas apa yang ditulis di pinggir halaman seakan tidak begitu penting tetapi ketika engkau menghadapi suatu keadaan tertentu, Tuhan akan memakai semua ini dan menyegarkan pikiranmu untuk mengingat kembali ajaran Firman Allah. Bisa saja hal itu bermanfaat ketika engkau menghadapi keadaan sulit dalam hidup dan tulisan-tulisan itu menguatkanmu untuk terus mempelajari Firman Allah. Atau bisa saja ketika engkau menghadapi pengajar-pengajar sesat, tulisan-tulisan itu menyediakan referensi cepat untuk mematahkan argumentasi mereka. Bukan hanya itu saja, hal-hal yang engkau pelajari akan bermanfaat bagi orang lain yang membutuhkannya. Bisa saja ada orang lain tiba-tiba bertanya kepadamu tentang ayat tertentu dan dengan mudah engkau bisa memberi jawaban yang memuaskan. Demikianlah Allah menginginkan kita membangun orang lain dalam iman dan kerohanian.
Tuhan menginginkan kita untuk terus membaca dan mempelajari FirmanNya karena hanya dengan mendedikasikan diri dalam pembelajaran Alkitab, kita semakin dewasa di dalam iman.
Miliki Daftar Pembacaan Alkitab Terencana
Sekali lagi saya menekankan bahwa sangatlah penting untuk membaca Alkitab, dan ini adalah perintah dalam Firman Allah yang harus dilakukan setiap orang percaya pada Tuhan Yesus Kristus.
“18Apabila ia duduk di atas takhta kerajaan, maka haruslah ia menyuruh menulis baginya salinan hukum ini menurut kitab yang ada pada imam-imam orang Lewi. 19Itulah yang harus ada di sampingnya dan haruslah ia membacanya seumur hidupnya untuk belajar takut akan TUHAN, Allahnya, dengan berpegang pada segala isi hukum dan ketetapan ini untuk dilakukannya” (Ulangan 17:18-19).
“Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat” (Wahyu 1:3).
“Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu” (2 Timotius 2:15).
Dalam kesempatan ini saya ingin menggarisbawahi bahwa MEMBACA DAN MEMPELAJARI ALKITAB adalah DUA hal berbeda. Sangat penting untuk membca Alkitab dan ini mutlak bagi setiap orang percaya agar mengetahui isi Alkitab. Tetapi dengan hanya membaca saja ayat-ayat Alkitab tidak membuatnya memahami hal-hal yang terkandung di dalam ayat-ayat yang dibaca. Membaca Alkitab harus dilakukan. Ada banyak orang Kristen yang membaca keseluruhan Alkitab dalam SATU TAHUN dan ada juga yang melakukan pembacaan dua kali dalam satu tahun. Dengan melakukan hal ini tentu mereka akan semakin bertumbuh dan dewasa di dalam Tuhan.
Tetapi ketika melakukan PEMBELAJARAN Alkitab, dibutuhkan waktu yang lebih banyak dan mempergunakan alat bantu lebih serius dalam pemahaman suatu ayat atau perikop tertentu. Dan bukan hanya itu, terkadang harus mencatat detil kesimpulan dari apa yang dipelajari dari ayat-ayat tersebut.
Ada begitu banyak pola yang bisa diikuti dalam pembacaan Alkitab namun yang terpenting dari semua itu membaca secara sistematis. Yang dimaksud dengan sistematis di sini adalah membaca dengan berkelanjutan. Alkitab bukan tulisan serial belaka tetapi satu buku yang harus dibaca dan dipelajari sebagai satu buku. Meskipun di dalamnya terdapat berbagai kitab tetapi keseluruhannya adalah satu buku. Kitab-kitab itu saling berkaitan satu dengan lainnya dan tak satupun berdiri sendiri tanpa menyinggung apa yang diajarkan di kitab-kitab lain.
Berikut ini bisa dipakai untuk membacaan satu tahun (52 minggu)
Perikop per Minggu
1 Kejadian 1-26
2 Kejadian 27-50
3 Matius
4 Markus
5 Keluaran 1-21
6 Keluaran 22-40
7 Lukas
8 Yohanes
9 Imamat
10 Kisah Para Rasul
11 Bilangan 1-18
12 Bilangan 19-36
13 Roma, Galatia
14 1 dan 2 Korintus
15 Ulangan 1-17
16 Ulangan 17-34
17 Efesus hingga Filemon
18 Ibrani hingga 2 Petrus
19 Yosua
20 1 Yohanes hingga Wahyu
21 Hakim-hakim, Rut
22 Ayub 1-31
23 Ayub 32-42, Pengkhotbah, Kidung Agung
24 1 Samuel
25 2 Samuel
26 Mazmur 1-50
27 1 Raja-raja
28 2 Raja-raja
29 Mazmur51-100
30 1 Tawarikh
31 2 Tawarikh
32 Mazmur101-150
33 Ezra, Nehemia, Ester
34 Amsal
35 Matius
36 Yesaya 1-35
37 Yesaya 36-66
38 Markus
39 Lukas
40 Yeremia 1-29
41 Yeremia 30-52, Ratapan
42 Yohanes
43 Kisah Para Rasul
44 Yehezkiel 1-24
45 Yehezkiel 25-48
46 Roma, Galatia
47 1 dan 2 Korintus
48 Daniel, Hosea, Yoel, Amos
49 Efesus hingga Filemon
50 Obaja hingga Maleakhi
51 Ibrani hingga 2 Petrus
52 1 Yohanes hingga Wahyu
Mungkin ada yang merasa terlalu banyak pembagian pasal-pasal di aas tetapi jika pembacaan dilakukan di pagi hari dan malam hari dengan mudah bisa menyelesaikan pembacaan itu dalam satu tahun. Jika membaca tiga atau empat pasal setiap pagi dan membacanya di malam hari dengan lebih merenungkan apa yang dibaca dan membiarkan Roh Kudus berbicara kepadamu maka engkau akan sangat diberkati dengan pembacaan sepert ini.
Semoga apa yang sudah dijelaskan di sini bermanfaat dalam pertumbuhan kerohanian pembaca.
Tuhan Yesus memberkati.