HIDUPLAH OLEH ROH KUDUS
Oleh Samson H
Nas: Galatia 5:16
“Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.”
“This I say then, Walk in the Spirit, and ye shall not fulfil the lust of the flesh” (KJV).
Seorang percaya berbeda dengan mereka yang tidak mengenal Kristus. Ada perbedaan luar biasa di antara keduany. Umat percaya merupakan kewarganegara sorga, dan mereka yang tidak percaya meruapakan warga dunia ini dan neraka. Semua bermula ketika Injil diberitakan. Mereka yang menerima Injil Kristus dengan sukacita menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya dan berkomitmen hidup mengikuti ajaran dan perintahNya. Mereka meninggalkan jalan dan kebiasaan berdosa. Yesus memerintahkan umat percaya untuk hidup kudus karena Ia juga kudus, “kuduslah kamu sebab Aku kudus” (1 Pet 1:16). Sebagai anak-anak Allah, semua umat percaya harus hidup kudus dan diperintahkan untuk hidup kudus sebagai bukti telah menerima keselamatan kekal. Ia telah dibenarkan Allah bukan karena kekuatannya tetapi karena kemurahan Allah, dimana ia diberikan iman untuk percaya.
Sebagai kewarganegaraan sorgawi, umat percaya yang hidup dan tinggal di dunia ini diperhadapkan dengan berbagai keadaan, tantangan dan cobaan. Dengan kekuatan mereka sendiri tidak mungkin bisa hidup sesuai dengan kehendak Tuhan. Oleh karena itu, mereka yang percaya pada Yesus dimeteraikan oleh Roh Kudus sebagai anak-anak Allah dimana Roh Allah diberikan di dalam hati mereka. Roh Allah inilah yang akan menuntun dan membimbing umat percaya untuk hidup kudus, membenci dosa dan kejahatan. Roh Kuduslah yang memberi kerinduan kepada mereka untuk mencintai apa yang dicintai Yesus dan membenci apa yang dibenci Yesus serta berkomitmen mengikuti ajaran Yesus. Tanpa pertolongan Roh Kudus tak seorang pun yang akan hidup berkenan kepada Tuhan.
Paulus mengingatkan jemaat Galatia yang sedang menghadapi para pengajar sesat yang menyelusup masuk di tengah-tengah jemaat yang berlagak seperti pemberita kebenaran tetapi membutarbalikkan pengajaran. Paulus mengatakan bahwa ajaran sedemikian adalah Injil lain dan bukan Injil Kristus. Meskipun demikian sejumlah umat Galatia telah terpengaruh dan mengikuti ajaran yang menyesatkan, dan sebagian lagi dalam keragu-raguan dan sebagaian lagi tetap teguh pada pengajaran Paulus.
Dalam keadaan sedemikian Paulus menuliskan surat Galatia sebagai teguran dan nasihat agar mereka yang sungguh-sungguh percaya pada Yesus menyadari kondisi kerohanian mereka. Maka Ia memberitahukan, “hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.” Dalam Alkitab bahasa Inggris (KJV) ayat ini berbunyi demikian “walk in the Spriti and ye shall not fulfil the lust of the flesh” yang bisa diterjemahkan secara harfiah “Berjalanlah di dalam Roh dan kamu tidak akan memenuhi hawa nafsu daging.”
Kata “berjalan” menunjuk pada perjalanan hidup umat percaya ketika percaya pada Yesus. Pada saat itulah ia diperintahkan untuk berjalan di dalam Roh. Ia tidak hidup lagi seperti sebelum mengenal Kristus tetapi hidupnya harus dipimpin oleh Roh Kudus dimana segala sesuatu dan tindakan harus merefleksikan kehidupan yang dipimpin oleh Roh Kudus. Ada suatu perubahan dan pembaharuan yang luar biasa dalam setiap aspek kehidupannya. Roh Allah yang memimpin dan memberi kerinduan dan keinginan untuk hidup berkenan kepada Tuhan.
Namun dalam ayat di atas Paulus memberikan suatu perintah bagi jemaat Galatia agar mereka berjalan atau hidup di dalam Roh, hidup yang dipimpin oleh Roh Kudus. Ini bukan suatu pilihan tetapi perintah yang harus dilakukan umat peracaya. Setiap umat percaya harus menyadari bahwa ketika masih hidup di dunia ini mereka berada dalam peperangan rohani. Setiap detik hidup mereka dalam peperangan dan mereka harus waspada dan selalu berhati-hati karena Setan seperti “singa yang mengaum-gaum dan mencari orang yang dapat ditelannya.yang siap menerkap” (1 Pet 5:8). Paulus juga mengatakan bahwa hari-hari ini penuh kejahatan “hari-hari ini adalah jahat” (Ef 5:16). Oleh karena itu umat percaya jangan pernah lengah dan menganggap bahwa ia dalam keadaan aman dan tanpa pengawasan Iblis. Justru sebaliknya, ketika merasa aman, godaan dan cobaan akan datang, dan mereka yang tidak waspada dan dimpin oleh Roh Allah akan jatuh ke dalam dosa.
Ketika Paulus berkata, berjalan atau hidup di dalam Roh itu juga berarti umat percaya harus selalu sadar bahwa ia membutuhkan Roh Allah dalam setiap langkah hidupnya agar tidak jatuh dan tidak yielding pada temptation dan agar ia tidak memakai anggota tubuhnya menjadi alat kelaliman dan dosa. “Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran” (Roma 6:13). Semua umat percaya pasti pernah jatuh ke dalam dosa dan pencobaan. Jika mau jujur pada diri sendiri, cobalah lihat ke belakang di saat kamu jatuh ke dalam dosa, apa yang membuatmu jatuh dan melakukan dosa? Apa yang membuatmu marah besar terhadap orang-orang yang kamu kasihi hanya karena masalah sepele? Apa yang membuatmu terlibat pertengkaran dengan sesama umat percaya di persekutuan dan gereja? Apa yang mambuatmu menipu dan memperdaya orang lain? Apa yang mambuatmu mengambil keuntungan dari orang-orang lemah yang sepatutnya kamu jaga dan lindungi? Apa yang membuatmu mencintai hawa nafsu kedagingan?
Jawaban terhadap semua pertanyaan itu hanya satu yaitu engkau tidak berjalan atau hidup di dalam Roh. Engkau lupa bahwa engkau harus membenci apa yang dibenci Kristus dan mencintai apa yang dicintai Kristus. Pikiranmu dipenuhi dengan pikiran duniawi dan hawa nafsu kedagingan. Engkau lupa sebagai anak Allah yang telah ditebus dari dosa melalui kematian Yesus di kayu salib. Semua itu terjadi karena tidak menjalin persekutuan dengan Allah melalui firmanNya. Engkau tidak berkomunikasi dengan Allah melalui doa dan engaku meninggalkan persekutuan orang-orang Kudus dalam ibadah (Ibrani 10:25). Engkau mungkin berkata, “saya melakukan semua ini setiap hari dan minggu tetapi kenapa saya masih jatuh ke dalam dosa?” Karena engkau melakukan semua itu bukan dengan hati yang sungguh-sungguh sadar bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat. Engkau melakukan itu hanya sebagai formalitas belaka tetapi apa yang engkau pelajari dan renungkan dari firman Allah tidak pernah engkau anggap serius untuk direnungkan dan direfleksikan dalam hidupmu.
Perhatikan apa yang dikatakan Paulus, jika memang engkau sungguh-sungguh berjalan dan hidup di dalam Roh “maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.” Ini berarti seorang yang berjalan dan hidup di dalam Roh ialah seorang yang pikirannya dipenuhi oleh hal-hal rohani dan sorgawi. Ia berkata sedemikian karena seorang percaya harus memiliki pikiran Kristus. Jadi, untuk terhidar dari dosa, pikiranmu harus dipenuhi pikiran Kristus. Setiap detik hidupmu jangan diberi ruang untuk dosa dan Setan. Selalu berdoa seperti Raja Daud “23Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; 24lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!” (Mazmur 139:23).
Jangan katakan engkau tidak bisa melakukan itu atau tidak mampu melakukan itu. Jika ini menjadi kesimpulanmu maka ketahuilah bahwa engkau sesungguhnya bukan orang percaya meskipun engkau datang beribadah di gereja dan membaca Alkitab. Selidikilah hatimu dan jujurlah di hadapan Kristus karena orang percaya diberi kuasa untuk melawan dan mengalahkan dosa. Orang yang demikianlah yang dipimpin oleh Roh.
Jangan katakan kamu memiliki Roh Kudus yang berdiam di dalam dirimu tetapi hidupmu berantakan dan hancur karena perbuatan dosa, lebih buruk dari mereka yang tidak mengenal dan percaya Kristus. Ketika Palus berkata “hiduplah oleh Roh”, ia ingin orang Galatia dan orang-orang percaya menjalani kehidupannya dan hidup di bawah pengaruh dari Roh Kudus. Pikiran, hati dan keinginannya keseluruhannya dibawah penguruh Roh Kudus sehingga tidak memikirkan, merencanakan dan melakukan hal-hal yang bertentangan dengan kehendak Tuhan. Ia hanya memiliki satu keinginan, yaitu hidup berkenan kepada Tuhan Yesus dan ia ingin menunjukkan itu lewat perjalanan hidupnya sebagai orang percaya.
Namun jika engkau hidup di dalam dosa dan melakukan apa yang merupkan keinginan daging yang adalah bertentangan dengan keinginan Roh Kudus, engkau hanya memenuhi kehendak kedaginganmu dan engkau hanya ingin menyenangkan hawa nafsu kedaginganmu. Engkau telah ditipu oleh kelijikan hatimu yang memberi suatu keyakinan seakan-akan engkau sungguh-sungguh seorang percaya tetapi pada keyataannya engkau dalam hatimu yang paling dalam tidak memiliki keyakinan itu. Engkau adalah orang yang paling malang di dunia. Engkau begitu dekat dengan kebenaran dan sorga, tetapi engkau tidak menjadi bagian di dalamnya. Hal itu disebabkan karena engkau tidak sungguh-sungguh merendahkan diri dihadapan Allah dan mempercayai Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatmu.
Satu hal yang engkau harus selalu ingat bahwa kekudusan dan kecintaan hidup kudus adalah bukti engkau telah percaya pada Yesus dan menerima keselamatan. Apakah engkau memiliki kerinduan ini sedemikian dalam hidupmu? Ambil sedikit waktu dan renungkanlah apakah engkau sudah sungguh-sungguh percaya pada Yesus? Apakah engkau mencintai kekudusan seperti Yesus mencintainya? Jika tidak demikian, engkau bukanlah anak-anak Allah.